Page

Sabtu, 05 Mei 2012

About Me #3

Sabtu, 5 Mei 2012


Ulangan PKn..
Ulangan yang paling dan sangat sangat ku benci.
Susah? Tentu saja itu salah satunya alasanku membenci ini
Hafalan yang banyak juga menjadikan kendalaku dalam PKn

Ya Tuhan..
Demi apa dan mimpi apa aku semalam?
Guru ini menyuruhku duduk di belakang ..
Yah, belakang seseorang yang mulai kubenci

Aku melihat seusit senyumnya
Tapi, mungkin itu bukan untukku

Aku tak berharap lebih ada di belakangnya
Hanya membuatnya menoleh,
itu LEBIH DARI CUKUP

Yah aku tau
Aku tau aku sudah membencinya

Tapi kalian -teman temanku-
Kalian malah menyebar issue dia dekat dengan cewek

Cewek itu memang bukan rivalku
Tapi, kenapa aku jealous?

Aish.. nae baboya yeoja !!

About Me #2

Senin, 30 April 2012

Haii.. readers !! Sorry mungkin aku blak-blakan disini, tapi yang aku tau ini blog aku, So? Ya terserah aku..

Cekhidoth >>>

Buat 'A'.. Makasih ya udah bikin aku benci sama kamu.Aku tau kamu mantan aku.Dan Aku tau kamu masih sayang sama aku.Tapi kenapa kamu malah gitu? Kamu kaya sok ga peduli sama aku, apalagi nyindir yang enggak-enggak sama temen kamu yang gila itu.

Gara-gara Fany aku benci banget sama kamu.
Terserah lah kamu mau anggap aku munafik atau apalah itu
Ya kamu bener MUNGKIN aku emang masih sayang sama kamu
Tapi apa? Kamu udah buat aku benci sama kamu,
Dan secara gak sengaja udah menutup pintu hati aku buat kamu

Oke.. sekali lagi, makasih buat semuanyaa THANKS

Sabtu, 28 April 2012

About Me #1

Sabtu, 28 April 2012

Pagi membangunkanku dari lelapnya tidur.Entah sejak kapan ponselku sudah terlihat tergeletak di bawah kasur.Segera saja aku mengambilnya, aku tak mau melihatnya nanar dengan LCD pecah untuk kesekian kalinya.

@My School [JHS 1]
Kelas yang ramai.Itulah nama populer kelasku.Yahwalaupun begitu, kini aku memasukinya.Dia memanggilku.Perempuan manis yang tak lain adalah temanku.Dia adalah pembuat onar dalam hidupku.Bukan pembuat onar itu yang kumaksud, dia hanya sering bahkan setiap detik bercanda, dan kadang itu terlalu berlebihan.

@Home
Demi apa !! temanku yang itu bisa melihat konser megah sebuah boyband ternama.Astaga!! envy?? itu sudah tentu dalam diriku!.Namun, apa yang bisa kuperbuat.Aku hanya bisa menunggu hari Senin, saat aku bertemu dengannya.Aku akan memastikannya, Aku ingin itu tidak benar.Aku memang IRI.. sangat iri padanya.

Drrt..Drrt..
Saat makan pun ponselku tetap bergetar nada SMS dan LED nya terus saja berkedip.Baiklah, ponselku memang ramai sms.Tapi aku menyukainya, ini membuatku tak bosan :).

Ah~ apa maksudnya? kenapa temanku yang satu ini terus memojokkanku?.Yaah yaah,, aku memang mengakui, aku memendam sedikit perasaan pada salah satu temannya.Dia memang keren, tapi sayangnya oarang itu sudah memiliki kekasih.Memang miris hidupku, tapi setidaknya aku masih bisa merasakan bahagia dengan melihat foto-fotonya yang keren.

Rabu, 25 April 2012

Lie Or Die (ONESHOOT)

Author      : Kim Ni Chan
Cast           : Park Jungsoo ; Lee Hyunra ; Shin Yisoo ; Other.
Genre        : Love.
Rating       : PG-14
Note          : Judul gak nyambung sama isi ! Dislike the cast? SIMPLE ! don’t read it.
Summary  : Kehidupan memang kadang membingungkan saat melihat apa yang terihat disini.
Disclaimer: The cast isn’t mine, but the story REAL it’s my mine AND MY FRIEND.Don’t be a plagiator although it’s a bad story ^^

***

“Cih! Panas sekali hari ini, apa matahari tak bisa padam sebentar saja?” umpatku kesal.Yah benar hari ini sangat panas,  kalau aku mendongakkan kepalaku pasti wajah imutku langsung terbakar.Oh ya, belum sampai disini penderitaanku, tadi juga diadakan semacam ulangan biologi.Aku tidak sama sekali mengerti soal yang diberikan, Aku hanya menjawabnya asal dan membolak-balik kertas itu.Sungguh! tadi malam aku sangat lelah hingga tak sedetikpun bisa mendengus buku.
TIIIN TIIIN .. suara klakson mobil membuatku beralih dari tempat Aku berdiri.
“Aish! HEY BISAKAH TIDAK MENGAGETKANKU?” ucapku dengan nada yang agak sedikit bahkan sangat tinggi dari biasanya.
“Nde.. aku bisa, aku bisa, asal jangan berteriak seperti itu! Tak malu apa?”
“PABO! Ini kan juga karenamu, Kim Chaerin !” OMO< saat seperti ini dia masih bisa nyengir.

***

Dia yang duduk di sebelah kiri sana, namanya Park Jungsoo, tapi panggil saja Jungsoo.Menurutku dia membenciku.Jangankan menyapa, hanya senyum-pun tak pernah.Padahal dia murah senyum pada yeoja lain.Memangnya ada apa denganku? Apa aku terlalu jelek untuk dilihat?.Atau mungkin karena aku daksaeng baru?.Ini Menyabalkan? tentu saja, tapi aku paling benci bercerita tentang hal ini.Jungsoo itu tipe orang yang pandai mengocok perut, alias HUMORIS.Di kelas Ia sering bertingkah konyol dengan leluconnya, yang membuat semua penghuni kelas bahkan songsaenim tartawa terbawa suasana.Tapi bagamana denganku? Kata Chaerin aku orang yang lugu, polos, tidak mudah bergaul –jelas, aku anak pindahan-, pendiam, pintar dengan IQ diatas rata-rata dan tidak bisa menahan tawa.TI-DAK-BI-SA-ME-NA-HAN-TA-WA yeah itu bagian paling meyebalkan dalam diriku.Kau tahu jika Jungsoo humoris dan aku seperti yang kusebutkan tadi.So, setiap namja itu melucu aku selalu menahan tawa –meski tak bisa- dan merunduk.Aku tidak mngkin tertawa hanya karena kekonyolannya.Karena kupikir dia dingin padaku, maka Aku juga harus begitu.
“YAP !!” Ampuun, anak yang satu ini  memang tak ada bosannya mengagetkanku.
“Namja itu? Dia Shin Yisoo, sama seperti kita, dia kelas X hanya saja kelasnya di lantai 2.Tapi dia itu sunbae.Tenang, mungkin sebentar lagi kau akan melihatnya secara jelas.” Kata Chaerin.Oh! jadi dari tadi Chaerin memperhatianku?Tapi apa maksud kata-kata terakhirnya tadi?.
“Kau pasti tahu segalanya tentang namja itu? Jadi ap..apakah kau ….”Aku mencoba memberanikan bertanya pada Chaerin, karena dia itu sensitivan.
“ANIOO !! Dia memang keren, tapi bukan tipeku !” Aku menghela nafas lega, tapi aku tahu aku masih belum menang.
“Lalu seperti apa tipemu?”
“Yang pasti dia itu namja”
“PABO! Aku sudah tauuu! Boleh aku tahu siapa orangnya.? Kumohoon..” rayuku pada Chaerin.
“Tapi kau harus janji untuk tutup mulut, Arra?”
“NDEEE”
“Aku menyukai Jungsoo-ya” OMG Jungsoo? Aku hanya bisa melongo mendengarnya.Bagaimana mungkin Chaerin? Jungsoo itu kan namja yang konyol dan aneh.
“Apa dipanggil Lee ssaem? Memang ada apa? Apa aku akan dihukum? Omoo  ! bagaimana ini?” kataku panic saat Minho bilang aku ditunggu Lee ssaem di ruang osis.
@Student Association Room …….
Ini seperti mimpi! Yah, mimpi yang tak terduga.Lee songsaenim menobatkanku menjadi wakil ketua osis.Dan kau tahu ide siapa ini? Lalu siapa ketua osisnya? OK! Akan kuceritakan satu persatu.Lee ssaem bilang ini ide KIM CHAERIN.Oh! aku mulai mengingat-ingat kata-kata yang sempat kusimpan dalam memori otakku.Tadi kan Chaerin bilang “Kau akan melihatnya dengan jelas” Geram? Tak juga.Aku cukup berterimakasih pada Chaerin karena sukses membuat wajahku memerah sekarang.
“ah! Hyunra perkenalkan ini…” Namja didepanku langsung menyeruput tanganku dan memperkenalkan dirinya.
“Nae Shin Yisoo imnida.Panggil saja Yisoo, emm..aku ketua osisnya, aku sun..sunbae disini”
DEG! Secanggung itukah dirimu Yisoo? Aigoo! Aku juga tak boleh canggung, ini memalukan!.
“Oh ndee aku sudah tau.Nae…” OK! Sepertinya dia hobby sekali memotong pembicaraan orang.
“Eoh? Kau tahu aku? Bukankah kau siswa pindahan yaa?”
“Em..itu.., Chaerin yang cerita”
“Ouw..” Aku langsung melangkahkan kakiku ke kelas, Aku tak ingin Yisoo melihat wajahku yang sekarang tak beda jika dibandingkan dengan kepiting rebus
Sementara itu di pelataran kelas…
“Chaerin…”                                                   
“Mwoya?” Tanya Chaerin pada Jungsoo.
“Em,, chingumu mana?” Saat itu juga senyum pada wajah Chaerin hilang.Ia tahu bahwa yang dicari bukan dirinya tapi Lee Hyunra.’Sial! wae hyunra? Kan ada aku?’ batin Chaerin.
“Memang ada apa? Dia ada pertemuan dengan Yisoo, haksaeng kelas X itu” ujar Chaerin sambil menunjuk kelas Yisoo.
“Haa Yisoo?” terlihat ekspresi tak enak terpancar jelas di wajah Jungsoo.
“Kenapa shock begitu?Kau menyukainya haa??”
“Sileo! Mana mungkin..” ujarnya gugup
“Kau..kau jangan menyukainya!”
“Wae?” Chaerin tidak menjawabnya, hanya pergi berlalu meninggalkan Jungsoo.Ia berlari menahan tangis karena sakit yang Ia rasakan.Yang Ia pikirkan sekarang bahwa Jungso menyukai Hyunra.
“CHAERIN…” teriakku.Aku melihatnya diam menenggelamkan wajahnya diantara tekuk lututnya.Dia menangis? Nde..sepertinya benar.Aku menghampirinya, sementara Chaerin hanya tergopoh mengusap krystal bening dari matanya.Aku mengelus lembut punggungnya.
“Waeyo..?”
                “Kau bohong, kau menangis” ujarku saat melihat yeoja didepanku mencoba bilang bahwa dia tak apa.
“Mianhae, aku tak mampu menjelaskannya padamu kali ini”
“Gwenchana, aku tahu itu privacy! Tapi sudahi tangisanmu!, arra?”
“Nde..”
“Oh ya tadi Jungsoo mencarimu”
“Ck namja aneh itu..ada apa” tanyaku cemberut.
“Mollayo..”


KRIIING….KRIIING…bel sekolah berdering, ah ani lebih tepatnya berbunyi.Yeah! time to go home!
“Kajja" ajak Chaerin pulang.
“Duluan saja sana! Bukuku masih belum beres” Euh, buku-buku ini sungguh mengerikkan.Aku menoleh ke kanan dan kiri.Hah?? Jungsoo?.Sepertinya aku harus cepat menghindari namja aneh itu!.Eh tapi aku jadi ingat sesuatu, bukankah tadi Chaerin bilang namja aneh itu mencariku?Eotthokhae, aku malas bicara dengannya.Akhirnya dia lewat didepan mejaku tanpa mengucap sepatah katapun.Aku langsung mencegahnya.
“Hey..”
“M..m..mwo?”
“Tidak usah gugup begitu! Memang se-jelek apa diriku sampai membuatmu seperti takut begitu?.Oh ya, tadi Chaerin bilang kau mencariku, wae?”
“Itu?” Jungsoo mendekatkan wajahnya, melihatku dalam.Aku mengalihkanpandangan ke ambang pintu dan melihat Chaerin.Aku langsung mendorong tubuh Jungsoo hingga terbentur meja guru.
“Ahh…” rintihnya.
“Jangan menatapku seperti itu, itu membuatku ilfeel” Aku langsung berlari mengejar Chaerin, berharap dia tak salah paham dengan semua ini.
“Chaerin-ah,” ucapku mencegah lengannya.”Kau jangan salah paham”
“Salah paham apa?” Suara itu membuatku dan Chaerin menoleh, yap benar! Park Jungsoo.
“Jungsoo-ya jangan ikut campur! Urus saja sendiri masalahmu” ujarku ketus.
“Hyunra, aku ingin pulang.Kalau mau ikut kajja”
“Ndee”
@Bus
Sepanjang perjalanan aku terus memukulkan tanganku ke tas pink yang melingkar silang di pundakku.Aku takut..sangat takut kehilangan sahabat terbaikku, Chaerin.Aku sudah pernah bilang kan, sepintar apapun aku, aku tetap yeoja yang membosankan, yang tak pandai bergaul.
“Chaerin jeongmal mianhae, kau jangan salah paham.Dia yang….” Kata-kataku terhenti, aku tak mampu melanjutkannya.Sementara Chaerin hanya menghela nafasnya berat.
“Gwenchana, aku sudah sering melihatnya dengan yeoja lain.Aku yang seharusnya bilang mianhae, aku terlalu jealous, aku tahu aku salah dan sadar, Jungsoo bukanlah siapa-siapaku”
“Hhh, jangan begitu.Suatu saat nanti bisa saja kan kau mendapatkannya.Jealous, yah karena kau jealous aku jadi tahu seberapa besar kau menyayanginya, Chaerin” ucapku dengan senyum simpul.
“Andwae, tidak akan.Aku tahu Jungsoo menyukaimu” Ok Chaerin kata-katamu sukses membulatkan mataku.Aku geram pada diriku, aku tak mampu membalas percakapan itu.Akupun mengalihkan topic pembicaraan kami.
“Euh iya..aku hampir sampai.Ya sudah, turun ya Chaerin”
“Hey! Rumahmu 200m lagi!” Seru Chaerin.Tapi aku tak mendengar, ah ani! Lebih pasnya pura-pura tak mendengar.Aku turun, melambaikan tanganku padanya.Dan aku yakin dia melihat ini.
@Home
“Aku pulang…” Tak ada yang menjawab.Aku mulai mengedarkan pandanganku sampai mataku terhenti pada satu titik.Nugu? yeoja yang seumuran dengan Hyena eonnie dan malah bercakap dangannya.
“Eonnie aku pulang..”
“Ah nee..”
“Eonnie, em..Nuguseyo?” tanyaku sambil melirik yeoja itu.
“Shin Ra Ra imnida..panggil saja Rara” ucap yeoja itu.Emt, ternyata namanya Rara.
“Uhm, Lee Hyunra imnida, panggil saja Hyunra yeppeo” ujarku dengan sedikit membungkuk.
“Jika ada yang bilang kau yeppeo itu cuma fitnah!” sindir eonniku.Aku langsung melemparnya dengan bantal sofa.
“Jadi Rara itu teman eonnie, baru pindah tadi pagi.”
“Pindahan dari mana? Busan, Mokpo, Jeju, atau….”
“Kompleks sebelah”
“Komplek sebelah? Apa tidak salah??”
“Rumahku sekitar 2 km dari sini” sahut Rara eonnie
“Jadi kurang lebih ada di pojok sana?”
“Brilliant.Sejak pindah setahun yang lalu, aku merasakan aura aneh di sekitar rumah itu.Dua rumah di seberang dan dua rumah sebelah tak ada yang menghuni.Tapi eomma dan appa tak menganggap itu hal yang besar.Semenjak aku dan keluargaku tinggal disana aku sering mendengar suara-suara aneh, piring yang tiba-tiba pecah dan jatuh, dan banyaklah cerita horror saat aku tinggal disana” Aku merinding sendiri mendengar celoteh Rara eonnie.Aku langsung pergi menuju kamar untuk mandi.Tapi Rara eonnie tiba-tiba bertanya pada eonnieku tentang aku dan aku mengupingnya dari tembok sebelah.
“Hyena, seragam yang dongsaengmu kenakan, aku seperti sering melihatnya..”
“Dia skolah di SMa Town”
“Ahh..pantas saja, berarti dia satu sekolah dengan nam-dongsaengku.Dia pasti tahu, karena nam-dongsaengku…” Rara eonnie memberhentikan ucapannya, tapi wae?
“Ehem” terdengar deheman yang cukup keras dari mulut Hyena eonnie.Aigoo! apa dia tahu aku disini? Aku langsung memutuskan untuk pergi dari situ.
Aku merebahkan tubuh rampingku ke ranjang setelah lelah belajar.Aku jadi ingat Rara eonnie.Hm..SHIN RA RA.Eh? marganya ‘Shin’ bukankah itu sama dengan Yisoo.Rara eonnie tadi juga bilang kalau dia punya nam-dongsaeng yang satu sekolah denganku.Ah ANDWAE….ANDWAE.. tidak mungkin.”Hyunra…lupakan tentang Yisoo” ucapku sendiri dengan membekap wajahku dengan bantal.


Kini aku sedang asyik membaca novel di pelataran kelas.Tapi tentu saja mataku tak 100% lurus fokus pada novel, yah! Mataku memang tidak terlalu nakal bukan, untuk melirik Shin Yisoo?.
“HYUNRAA..turunlah!! ppali ..” teriak Yisoo.Aku tidak mau berpikiran yang aneh-aneh, mungkin hanya urusan osis saja.
“Mwoya?” Tanpa berkata apapun namja didepanku ini langsung menyeretku dengan sebuah kotak ditangannya.Bukannya ke ruang osis, dia malah membawaku ke taman belakang sekolah.DEG! ada apa ini.
Sepi…yah! Jelas saja, kini daksaeng lainnya tengah menikmati jam pelajaran.
“Untuk apa kita kemari?”
“Temani aku makan yaah..?”
“Hey! Ini kan jam pelajaran.Bagaimana kalau…” kurasa hobbynya yang suka memotong pembicaraan orang kambuh lagi.
“Kau  tak baca hak akses ketua dan wakil osis?? Aigoo!! Disana tertulis kalau Ketua beserta Wakilnya bebas atas akses sekolah, dan kurasa kita bisa memanfaatkannya sekarang!”
“Tapi apa….Em, yasudahlah.”
“Kau itu menarik sekali yah..” ucapnya sembari menikmati hidangan di kotak bekalnya.
“Menarik? Kau kan tak tahu apa-apa tentangku.Kau juga mungkin baru mengenalku”
“Chaerin cerita banyak…”
“Eoh? Memang seberapa kenal kalian” ujarku memalingkan wajah.
“Jangan memalingkan wajah begitu..Chaerin hanya temanku” jelasnya dengan membalikkan pipiku agar kembali melihatnya.Rasanya debar jantungku menggelegar tak karuan saat tangannya memegang wajahku.
“Ooh..Emt, kau ini apa tiap hari membawa kotak bekal seperti ini? Ini seperti anak-anak” ejekku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Aku sangat menyayangi Rara noona.Dia yang selalu membawakanku bekal.Aku tak tega jika melawannya” Apa dia bilang, Rara noona?? Jangan jangaaan..Ah tidak! Aku tak boeh berpikiran aneh seperti ini.
Sekejap namja didepanku menutup kotak bekalnya dan melesat mencium puncak kepalaku.Eottokhae? aliran darahku seolah berhenti.Aku benar-benar tak percaya.
“Gomawo”
“Yisoo…”
“Mwoya?”
“Kau…” Dia hanya tersenyum sipu dan merunduk.Sementara itu ekspresi wajahku sudah mulai menjadi-jadi.Aku mencoba menenangkan keadaan hatiku agar terlihat sebiasa mungkin.Ok! baiklah aku akan mencoba kembali mengalihkan pembicaraan antara kami.
“Euh..Aku rasa ini jam mau pulang, kajja”
“Nde..Eh pelan-pelan saja jalannya” ujarnya memegangi lenganku erat.
“Yaa! Nanti Chaerin meninggalku”
“Aku sudah bilang padanya tadi agar pulang duluan.Nanti aku akan mengantarmu”
“MWO?? Jadi kau merencanakannya?”
“Haa?? ah tidak juga..” ujarnya dengan menggaruk-garuk rambut kapalanya yang kurasa tidak gatal sama sekali.


Akhirnya aku sampai di depan rumah.
“Kau itu tinggal dimana?” tanyaku.
“Tidak jauh, aku kan tetanggamu”
“Tetangga??Tapi aku tak pernah melihatmu berangkat sekolah”
“Aku ini kan ketua osis, yah wajar kalau aku selalu berangkat pagi”
“Berangkat pagi atau berangkat kesiangan hah??” godaku.
“Yee..yee..aku memang sering telat.” Aku terpingkal mendengar pengakuannya.
“Jadi mana rumahmu?“
“Rumah berpagar logam coklat itu” ucapnya dengan menunjuk rumah yang tegap berdiri di SEBELAH rumahku.Jadi apa yang kupikirkan tadi malam benar, bahwa Yisoo adalah adik dari Rara eonnie.
“Ooh, mau mampir?”
“Tidak usah, gomawo.Pesanku buka tirai kamarmu saat malam supaya aku bisa melihatmu saat tidur, bukankah kamar kita sejajar?”
“Haah? Dasar namja micheo” Dia hanya terkekeh mendengarnya.
Aku sangat senang hari ini bisa jalan-jalan atau mungkin bisa disebut hanya kebetulan saja aku dan Yisoo bisa sedekat ini.Mimpiku tercapai? Belum! Belum sepenuhnya, Yisoo memang belum milikku.
Tapi Jungsoo? Yah sepertinya aku belum menceritakannya..
~FLASHBACK~ on
Aku berjalan menyusuri lorong sempit sekolah dengan diiringi earphone yang bersenandung di telingaku.Sampai aku terkejut oleh seorang namja yang menyeretku secara tiba-tiba.
“LEPASKAN….” Teriakku.Namja ini tak mau melepas tanganku, malah memelukku.
“Jungsoo lepaskan..aku tak mau Chaerin..”
“CHAERIN…wae Chaerin? Saat aku bersamamu kau selalu bilang kalau kau takut Chaerin tahu”
“Kau pabo atau pura-pura tak tahu haah?? Dia benar-benar tulus menyukaimu” jelasku.
“Tapi aku hanya menganggapnya teman.Aku…”
“MWO?” bentakku.Dia pun berlutut dihadapanku yang terduduk dan memegang tanganku.Tapi tentu saja aku mengelaknya.
“Hyunra..saranghae”
“Kau tahu sejak pertama aku masuk ke kelas aku seperti menyukaimu, entahlah kau orang yang manis.Hingga aku menyadari sikapmu padaku yang…”
“Ah.. itu..” Aku tak peduli ia berceloteh, aku tetap melanjutkan omonganku.
“Sikapmu begitu dingin.Saat itu aku sangat ingin memberitahumu bahwa aku, LEE HYUNRA hanya ingin berteman dengan seorang namja yaitu PARK JUNGSOO.Dan yang kau katakan sekarang kurasa kau telat dengan semuanya, sudah ada yang lain yang mengisi hari bahkan hatiku.Dan kau juga harus tahu AKU TAK INGIN KEHILANGAN CHAERIN.Mianhae” jelasku.Aku mulai pergi meninggalkan Jungsoo.Aku berlari menuju tempat favoritku, atap.Aku menangis.Aku takut..sangat takut jika Chaerin tahu.
Aku mendengar suara derap kaki yang semakin mendekatiku.Aku tak sedikitpun melihatnya, aku berfikir itu hanya Jungsoo yang mungkin datang meminta maaf padaku.
“PERGILAAH Jungsoo pabo! Aku tak ingin melihatmu.Aku sudah bilang aku tak butuhkanmu !” usirku padanya yang sekarang berdiri tepat didepanku.Tak sedikitpun aku mendongakkan kepalaku.Aku…entahlah aku sangat muak melihat wajahnya.
“Butuh pelukan?” suara itu? Suara yang sangat kukenal dan itu bukan Jungsoo.Aku langsung berdiri melihatnya.Diapun menyeretku dalam pelukannya.
“Yisoo….” Aku semakin memeluknya erat dan menangis dalam dekapannya.
~FLASHBACK~ off
Sejak saat itu aku dan Yisoo menjadi dekat, bahkan sangat dekat.Aku selalu dimintanya menemani untuk makan di taman belakang seperti biasa.Sementara Yisoo sendiri? Dia seperti menggantikan posisi Chaerin walau tak seutuhnya.Selalu ada saat aku sedih ataupun senang.
Sampai detik itu datang..saat itu aku dan haksaeng lain mengikuti pelatihan baris berbaris.Tidak seperti anggota osis lain yang menjadi instrktur dalam latihan ini.Aku lebih memilih mengikuti latihannya, karena kupikir pengetahuanku tentang ini masih minim.
“Woow..woow..woow” seru Yisoo yang datang dengan seorang yeoja.Aku mengingat-ingat kembali wajah yeoja itu, dan akhirnya aku ingat namanya Yoon Ah.Dia memang cantik, bahkan sangat cantik.
“Hey, sana pergi mengganggu saja kau, Yisoo.” Usir seorang sunbae didepanku yang kalau tidak salah namanya Rae Ah.’Ck, Rae Ah eonnie, kenapa kau mengusirnya? Aku lebih senang melihat Yisoo disini’ umpatku kesal dalam hati.
Akhirnya Yisoo pun pergi dengan Yoon Ah eonnie.
“Hey Yisoo, apa kau hanya bisa pacaran saja?” goda Rae Ah eonnie setengah berteriak.Tapi OMO< itu sudah cukup membuat hatiku terbakar.
“Tapi aku manikmatinya Rae Ah-ssi” Yisoo apa yang kau katakan tadii?? Hatiku terasa seperti mendapat serangan anak panah, dan itu sangat menyakitkan.
Latihanpun kembali dimulai.Aku kehilangan konsentrasi karena peristiwa tadi.Aku terpuruk dan sangat frustasi.
“Hey Hyunra, kau kemanakan konsentrasimu? Kau bilang kau tak menguasai penuh beris-berbaris? Dengarkanlah aba-abaku dengan baik Hyunra!” tegur teman Rae Ah eonnie.
“enough” ujarku lirih dan langsung berlari menuju atap, tempat aku biasa menenangkan diri di sekolah.
“Eoh? Apa ada yang salah dengan kata-kataku?’ Tanya teman Rae Ah.
“Ani….”jawab Rae Ah.
Tanpa pikir panjang Chaerin langsung menyusul sahabatnya itu.
“Hey kamu mau kemana” Tanya Rae Ah, namun Chaerin tak menjawab, dia hanya lari dan berlari.
@Roof
Perlahan namun pasti, Chaerin melangkahkan kakinya ke arahku yang sedang menangis memukuli kakiku geram.
“Hyunra…” aku pun bergegas mengusap air mata yang membasahi pipiku.
“Wae? Kenapa kesini?Kau masih ada latihan kan?”
“Tak baik memendam masalah sendiri” Ujarnya yang membuat air mataku semakin mengalir deras.
“Kau dengar tadi kan?Lalu apa arti selama ini, Chaerin? Apa aku harus berubah menjadi secantik Yoon Ah eonnie untuk mendapatkannya?” Chaerin hanya tersenyum menanggapiku.
“Arti semua ini?” Tanya seorang namja yang tiba-tiba datang dan kini menghampiriku.
“Yisoo?? Kenapa kau juga kesini.PERGI!! aku tak membutuhkanmu, kau tetangga jahat.”  Aku mencoba mengusirnya dengan mendorongnya keluar.Tapi aku malah tersandung dan terjatuh dalam pelukan Yisoo.Aku memberontak, tapi dia malah mempererat pelukannya.Chaerin pun keluar.
“Lepaskan jika semua ini artinya kita hanya teman”
“Aku memperhatikanmu selama ini.Mengajakmu menemaniku makan, selalu ada dengan pelukan hangat saat kau sedih, dan juga yang lainnya.Apa itu bisa disebut hanya teman?”
“Mwo? Kau mau mengelaknya lagi? Aku tadi juga ikut latihan, dan aku mendengarnya!”
CHU~~  Dengan segala kelembutannya dia merebut first kissku.
“Saranghae..” ucapnya lembut
“Na do saranghaeyo…Jebal gajima!” balasku dengan mempererat pelukanku.
“Eoh? Aku tak pergi kemana-mana!”
“Jangan peri ke hati yeoja lain, arra?”
“Never..”
“If you LIE you will DIE !”
“HAHAHA…pernyataan apa itu?” Aku tersenyum evil dan mencubit pinggangnya.
Aku berlari menghindarnya.Dan dia pun mengejarku seperti tanpa kenal lelah.Dan kami pun terus berkejar-kejaran seperti anak kecil.Sampai akhirnya aku tertangkap olehnya.Yisoo pun mengajakku ke suatu tempat, tempat yang penuh lilin mengitari tampat itu.Terlihat sangat indah di malam seperti ini.Aku duduk di seelah Yisoo, menyandarkan kepalaku ke bahunya sambil menikmati bintang-bintang.
---------- E N D ----------


Mengenai Saya